Studi Tiru Peningkatan Kapasitas Pengurus Bumkal Tunas Mandiri di Joglo Tani Sleman

HARUN SUSANTO ,AMd 30 November 2025 20:06:07 WIB

Pada Minggu, 30 November 2025, Badan Usaha Milik Kalurahan (Bumkal) Tunas Mandiri Kalurahan Nglanggeran melaksanakan kegiatan Studi Tiru Peningkatan Kapasitas di Joglo Tani, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Pamong Kalurahan yang terdiri dari Lurah, Carik, dan Ulu-ulu, Pengurus Bumkal Tunas Mandiri, Pokdarwis, serta perwakilan kelompok Gapoktan.

Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Ketua Joglo Tani, TO Suprapto, yang menyampaikan sejarah, filosofi, serta konsep pemberdayaan yang telah menjadi dasar berkembangnya Joglo Tani sejak diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada 19 Januari 2008. Suprapto menceritakan perjalanan awalnya sebagai ketua kelompok tani dan keterlibatannya dalam pengendalian hama di tingkat nasional, hingga akhirnya merintis Joglo Tani sebagai pusat edukasi pertanian terpadu.

Filosofi Pembelajaran dan Kemandirian Pangan

Dalam paparannya, Suprapto menjelaskan empat sumber ilmu yang menjadi fondasi pembelajaran:

  1. Wujud/Rupa — belajar dari guru secara langsung.

  2. Sabda/Swara — belajar dari suara atau informasi, termasuk digital.

  3. Laku/Pengalaman — belajar dari praktik yang telah dijalani.

  4. Sejati — belajar dari petunjuk Tuhan.

Ia juga menekankan pentingnya rencana tindak lanjut (RKTL) sebagai upaya mewujudkan program yang berkelanjutan: berawal dari mimpi, diwujudkan, dan kemudian diwariskan. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada kerja tim yang memiliki pola pikir, peran, dan tanggung jawab yang jelas sehingga dapat menuju pada tujuan besar yaitu kesejahteraan.

Ketahanan dan Kemandirian Pangan

Materi utama juga menyoroti konsep ketahanan pangan yang terdiri dari empat tahapan:

  1. Ketahanan Pangan (pasif konsumtif)

  2. Mandiri Pangan (aktif produktif)

  3. Daulat Pangan (aktif produktif kreatif inovatif)

  4. Mandiri Ekonomi

Suprapto mengajak peserta untuk menerapkan prinsip keluarga mandiri pangan dengan semboyan "Nandur opo sing dipangan, mangan opo sing ditandur" sebagai wujud aksi nyata dan bukan sekadar teori.

Konsep ATM 44 55 59 untuk Kunci Sukses Bumkal

Suprapto juga memaparkan formula ATM 44 55 59, yaitu konsep penguatan manajemen Bumkal:

Bumkal harus memiliki 4 unit usaha:

  1. Pembibitan

  2. Produksi (tanaman/ternak)

  3. Pengolahan pasca panen

  4. Jasa pemasaran

Bumkal harus memiliki 4 pilar sehat:

  1. Sehat religi

  2. Sehat ekonomi, sosial, dan budaya

  3. Sehat pekerjaan

  4. Sehat pendidikan

Bumkal harus memegang 5 prinsip:

  1. Niat

  2. Bekerja

  3. Jujur

  4. Ibadah

  5. Ikhlas

Bumkal memiliki 5 modal awal: perubahan sikap, pemahaman, keterampilan, manajemen, dan sarana.
Bumkal memiliki 5 modal dasar: SDM, SDA, sosial, fisik, dan finansial.

Bumkal memiliki 9 Rencana Kerja Tindak Lanjut :

  1. Kegiatan
  2. Lokasi
  3. Waktu
  4. Yang terlibat
  5. Sarana
  6. Dana
  7. Sumber dana
  8. Penanggung jawab
  9. Keluaran

Menurutnya, jika konsep “44 55 59” diterapkan, maka pintu-pintu keberhasilan akan terbuka melalui perencanaan yang terukur dan terstruktur.

Budidaya

Suprapto juga menyampaikan kunci sukses budidaya melalui konsep 3377, yang meliputi:

  • 3 Tahapan Budidaya: pra-budidaya, aksi, dan pasca panen.

  • 3 Persiapan Pra Budidaya: lahan, pupuk, bibit.

  • 7 Langkah Aksi Budidaya: penanaman, penyiraman, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama, kesehatan tanaman, panen.

  • 7 Tahapan Pasca Panen: petik, rontok, jemur, sortasi, packing, simpan, jual.

Penguatan Struktur Bumkal

Suprapto menegaskan bahwa Bumkal harus memiliki:

  1. Pusaka (anggota dan pengurus)

  2. Wisma (sekretariat)

  3. Wanita (AD/ART)

  4. Turangga (program kerja)

  5. Kukela (hasil/keluaran)

“Tidak ada keinginan yang tercapai tanpa tindakan,” tegasnya.

Harapan Pemerintah Kalurahan

Lurah Nglanggeran, Widada, menyampaikan harapan agar pemanfaatan Program Ketapang—penyertaan modal Bumkal sebesar 20% dari Dana Desa—dapat dikembangkan sesuai AD/ART Bumkal Tunas Mandiri, diimplementasikan secara optimal, dan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan studi tiru ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penguatan Bumkal Tunas Mandiri untuk lebih produktif, kreatif, dan inovatif, serta mampu mengembangkan unit-unit usaha yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Kunjungan Destinasi Wisata

Gunung Api Purba

Hari ini
Kemarin
Minggu ini
Bulan ini
TOTAL(Tahun Ini)
Update : 08 Desember 2022 16:04:25 WIB

Embung

Hari ini
Kemarin
Minggu ini
Bulan ini
TOTAL(Tahun Ini)
Update : 08 Desember 2022 16:04:24 WIB

Statistik Pengunjung

Hari ini
Kemarin
Jumlah pengunjung

Info Media Sosial

FacebookYoutubeInstagram

PAMONG NGLANGGERAN


Video Profil Nglanggeran

Lokasi Nglanggeran

tampilkan dalam peta lebih besar