Agroforestri Nglanggeran
25 Mei 2016 16:26:12 WIB
Nglanggeran,
Agroforestri Desa Nglanggeran semakin berkembang dan menjadi pusat kegiatan konservasi, pendidikan, pusat penelitian dan juga berkembang menjadi kawasan wisata. Hutan rakyat Desa Nglanggeran yang pernah menjadi Juara II Tingkat Nasional lomba hutan rakyat Tahun 2001 kini semakin berkembang, dan masyarakatnya juga semakin sadar arti pentingnya hutan bagi mereka.
Berdasarkan penyusunnya, sejarah agroforestri Desa Nglanggeran dibedakan menjadi 3, yaitu :
- Agroforestri Awal, di mana model agroforestri yang pemanfaatan sumber daya dalam hal ini adalah ruang horizontal untuk tanaman semusim lebihdari 50 %. Hal ini dapat dilihat dari pengaruh pohon dalam menimbulkan daerah / bidang ternaungi, sehingga memunculkan luas bidang olah efektif. Lintasan agroforestri awal dapat dipertahankan posisinya untuk tidak bergeser ke lintasan agroforestri pertengahan melalui strategi silvikultur, yaitu dengan penjarangan, pruning, dan pollarding dehingga sepanjang pengelolaan agroforestri berada pada status awal yang aktif. Agroforestri awal dapat dilakukan percepatan untuk segera memasuki lintasan kedua melalui manajemen pohon untuk memfasilitasi pertumbuhan yang optimal dengan pengaturan ruang. Bertahannya status agroforestri awal yang aktif ditekankan karena petani pohon mempunyai luas lahan yang terbatas sehingga model agroforestri yang dikembangkan dapat menghadirkan komponen tanaman semusim sepanjang pengelolaan. Namun bagi petani pohon yang mempunyai luas lahan yang dapat diandalkan untuk produksi pertanian (missal sawah) maka lahan untuk agroforestri lebih ditekankan pada kehadiran pohon. Ketiga lintasan tersebut sangat dipengaruhi oleh tindakan silvikultur dan agronomi, sehingga pemeliharaan yang terus menerus akan menghasilkan stabilitas dan keberlanjutan agroforestri. Prinsip dari percepatan lintasan model agroforestri atau mempertahankan model agroforestri yaitu berhitung dengan resiko, artinya kalau akan menekankan komponen pohon tentu akan memberikan pengaruh pada produksi tanaman semusim dan begitu sebaliknya.
- Agroforestri Pertengahan, di mana model agroforestri yang berkembang sudah mengarah pada pengurangan bidang karena seiring dengan berjalannya waktu, pohon memberian pengaruh naungan sehingga luasan bidang olah 25-50 %. Kondisi ini disebabkan oleh pengaruh tajuk baris satu dengan baris kedua, sehingga bidang olah yang difungsikan untuk budidaya tanaman semusim menjadi dimanfaatkan untuk jenis pengkayuan (enrichment planting) dengan tanaman pohon.
- Agroforestri Lanjut, merupakan proses lanjutan dari agroforestri pertengahan sehingga model lanjutnya adalah sangat bergantung pada jenis pengkayaan, apabila jenis yang dipilih adalah jenis pohon multiguna maka bentuk agroforestri lanjutnya adalah kebun campur, sedangkan kalau menggunakan jenis pohon maka akan mengarah pada full trees (didominasi oleh pohon) atau yang dikenal dengan hutan rakyat yang merupakan bentuk akhir dari agroforestri.
Menurut sejarah persebaran tanaman kehutanan potensi agroforestri di Desa Nglanggeran didominasi oleh tanaman jati, mahoni, akasia, sonokeling, dan sengon. Pohon jati merupakan tanaman yang nilai ekonomisnya paling tinggi.
Banyak keuntungan langsung maupun tidak langsung yang didapatkan. Menjadikan hutan rakyat sebagai tabungan kebutuhan, membantu pertanian dengan adanya sumber mata air, peternakan juga tergerak baik karena ada Hijauan Makanan Ternak. Selain itu pupuk hasil peternakan sapi, kambing dan ayam menjadi pupuk kandang untuk tanaman perkebunan dan hutan mereka juga seakan menjadi rantai keuntungan yang bersinergi.
Kini keberadaan hutan rakyat dan Agroforestri di Nglanggeran semakin mantab dengan dikelolanya Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran dengan arah pengembangan Ekowisata Berwawasan Lingkungan Berbasis Masyarakat. Semakin dikuatkan dengan masuknya Nglanggeran kedalam 9 Geoheritage di DIY yang dilindungi, dan semakin mantab lagi masuk dalam Geopark Nasional, Geopark Gunungsewu dan masuk dalam jaringan Geopark Internasional.
Pengembangan Nglanggeran semakin baik dengan sinerginya antara masyarakat, pemerintah, pihak stake holder dan akademisi. Semoga masyarakat dan kita semua bisa hidup harmoni bersama alam.
Tautan terkait : https://kalisongku.wordpress.com/ , http://gunungapipurba.com/
Formulir Penulisan Komentar
Kunjungan Destinasi Wisata
Gunung Api Purba
Hari ini | |
Kemarin | |
Minggu ini | |
Bulan ini | |
TOTAL(Tahun Ini) |
Embung
Hari ini | |
Kemarin | |
Minggu ini | |
Bulan ini | |
TOTAL(Tahun Ini) |
Statistik Pengunjung
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah pengunjung |
- Pembinaan Satlinmas Kalurahan Nglanggeran
- Pengajian Instansi se Kapanewon Patuk
- Pengambilan Sumpah/Janji Staf Kalurahan Nglanggeran
- Monitoring Dan Evaluasi APBKal Dari Kapanewon Patuk
- APEL KERJA PAMONG KALURAHAN NGLANGGERAN
- Kegiatan Posyandu Nyawiji Padukuhan Doga
- APEL KERJA PAMONG KALURAHAN NGLANGGERAN